JANGAN
BUNUH KEJUJURAN DALAM DIRI
Waktu
yang tersisa lumayan lama namun soal yang belum terjawab olehku juga lumayan
banyak. Sungguh seakan ku terserang amnesia ringan ketika itu. Materi yang
telah ku pelajari dan ku pahami seakan menghilang dari otakku. Pandanganku
berkelana mengamati ekspresi teman-teman yang beragam. Dan akhirnya pandanganku
terhenti pada mereka. Dengan santainya menyalin catatan kecil pada lembar
jawaban ujian miliknya. Ku terdiam sejenak. Inikah mahasiswa? Inikah generasi
penerus bangsa? Pantaskah? Hanya nurani yang mampu menjawabnya.
Terkadang
aku marah. Dengan usaha keras, hasil yang ku dapatkan tak juga lebih baik dari
mereka. Namun aku sadar bahwa kejujuran di atas segalanya. Nilai hanyalah
bilangan, namun moral adalah kepribadian. Hidup tidak hanya membutuhkan kertas
dengan deretan angka yang memukau namun jauh di atas segalanya adalah moral.
Ketidakjujuran dalam ujian mungkin memang hal kecil namun dampaknya sungguh
lura biasa.
Merasa
bangga dengan angka fantastis namun sebatas kebanggaan semu. orang tua pun
turut bangga. Tapi tegakah kita membohongi mereka? Tegakah kita menyodorkan
kepalsuan pada mereka? Sekali lagi hanya nuranilah yang mampu menjawabnya.
Kebohongan pertama adalah awal dari kebohongan selanjutnya dan kebohongan kecil
adalah awal dari kebohongan yang lebih besar. Jangan bunuh kejujuran dalam
diri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar